Di suatu daerah, ada seorang wanita setengah baya yang berprofesi sebagai seorang penjual tempe atau orang sering menyebutnya "si mbok bakul tempe". Setiap hari dia membuat tempe dari bahan dasar kedelai. Wanita ini adalah seorang muslimah yang alhamdulillah, selalu menjalankan shalat lima waktu. Pokoknya, beliau selalu rajin beribadat.
Suatu pagi dini hari, di saat orang sedang nyenyak tidur, si mbok ini bangun pagi dan memeriksa bungkusan tempe yang di buatnya. Ternyata kedelai yang seharusnya berfermentasi menjadi tempe tetap dalam kondisi semula sebagai "kedelai". Si mbok bakul tempe, karena terbiasa melaksanakan ibadatnya, serta merta menengadahkan tangan sembari berdo'a: "Ya Allah ya Rabb, yang menggenggam jiwaku, yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang, Engkau tahu bahwa pekerjaanku adalah bakul tempe, tapi apabila pagi ini kedelai dalam bungkusan ini belum menjadi tempe, apa yang bisa saya jual?"
Tidak lama kemudian, bakul tempe tersebut membuka kembali bungkusan kedelai sembari terus berdoa agar kedelainya menjadi tempe. Perlahan dibukanya, ternyata kedelai tersebut masih berupa kedelai. Mbok bakul tempe kembali menutup bungkusan dan kembali berdo'a memohon dengan sangat kepada Allah SWT, agar kedelainya lekas menjadi tempe, namun ternyata kembali Allah SWT berkehendak lain. Bungkusan tersebut masih berisi kedelai, belum berubah menjadi tempe.
Hari sudah beranjak pagi, matahari sudah memancarkan sinarnya. Mbok bakul tempe yang biasa berangkat kepasar sbelum matahari terbit, pagi ini berangkat ke pasar dengan langkah agak lemas. Di perjalanan si mbok bakul tempe terus berdo'a memohon kepada SangPenciptanya agar bisa berjualan tempe. Sesampai di pasar dia tidak langsung menggelar dagangannya karena dia khawatir bungkusan tersebut belum menjadi tempe. Segera diperiksa bungkusan tersebut, ditekan-tekandengan tempe. Ketika diperiksa bungkusan tersebut, ditekan-tekan dengan jarinya, ternyata... ya Allah, masih berupa kedelai!
Hari beranjak siang, teman sesama bakul tempe sudah berkemas meninggalkan pasar. Sebagian besar dagangan mereka sudah laku dan habis. Si mbok bakul tempe masih duduk termenung. Tiba-tiba datang seorang wanita menyapa si mbok bakul tempe: "Mbok jual tempe yang belum jadi nggak? Saya sudah keliling pasar ini nggak ada yang jualan. Saya mau kirim tempe yang belum jadi untuk anak saya di Yogya. Anak saya suka tempe mendoan. Kalo saya kirim yang sudah jadi seringnya sampai sana sudah busuk."
Si mbok tersadar dari lamunannya, namun tidak serta merta dia menjawab pertanyaan wanita tersebut, sebab sembari termenung dia terus berdo'a agar kedelainya sudah menjadi tempe. Perlahan dibukanya bungkusan tersebut. "Ternyata, Alhamdulillah ya Allah tempenya belum jadi!" Si Mbok berkata dalam hati. Akhirnya segera wanita tersebut membeli seluruh dagangan si Mbok bakul tempe itu.
Moral cerita:
Kadang kala kita berdoa kepada Allah SWT memohon sesuatu dengan sedikit memaksakan kehendak kita padahal Allah SWT yang maha mengetahui apa yangterbaik bagi kita...
(sumber: friendster bulletin board)
1 comment:
Setiap sesuatu yang terjadi ada hikmahnya :D
Post a Comment